IkhWan TangGuh

Foto saya
Indramayu, Jawa Barat, Indonesia

Kamis, September 03, 2009

INDAHNYA HIDUP IKHLAS


Indahnya Hidup Ikhlas


Semoga Allah SWT Yang Maha Menatap, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Menyaksikan segala-galanya. Dan semoga Allah SWT Yang Maha Mengetahui segala isi hati, mengkaruniakan kepada kita hati yang penuh keikhlasan, memberkahi dan menjadikan pertemuan ini semakin mengenal keagungan Allah SWT, semakin mengenal jalan mulia disisi Allah SWT. Mengapa kita harus belajar hidup ikhlas? Karena (amal perbuatan itu seperti jasad dan keikhlasan itu ruhnya).

Amal yang dilakukan tanpa keikhlasan, tidak akan mendapatkan kenikmatan, tidak akan mendapatkan kekuatan dan kemuliaan. Oleh karena itu, selain kita berusaha memperbanyak amal, yang paling penting adalah meluruskan niat kita dengan ikhlas.

Bukankah kita ingin bahagia?

Ingin merasakan ketenangan, kemerdekaan, kemuliaan, dicintai manusia, dan dicintai Allah SWT?
Maka rahasianya kita harus ikhlas.

Dengan hati yang semakin ikhlas, maka akan semakin merasakan ketenangan, dan kebahagiaan.
Allah SWT berfirman :

" (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih".
(QS Asy-Syu'araa 26 : 88-89)


Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak mempunyai harapan apapun dari perbuatannya selain ridho dari Allah SWT.
Dan orang yang ikhlas cukuplah Allah SWT yang memberikan pahala dari apa yang telah diperbuatnya.

Allah SWT tidak akan zalim kepada hamba-hamba-Nya, maka orang yang ikhlas tidak akan banyak kecewa, mengapa?

Karena orang yang ikhlas hanya berpikir dan bergantung hanya kepada Allah SWT Yang Maha Sempurna,karena setiap perbuatan tidak ada yang kecil dalam pandangan Allah SWT.

KISAH 1 :
Ada cerita tentang seorang Ibu yang mempunyai anak tiri, dan anak tersebut nakal. Namun Sang Ibu tetap tulus, tetap menghargai, tetap melayani, tetap mendidik, tetap memberikan kasih sayang, mengapa?

Karena harapannya bukan balas budi dari sang anak, Sang Ibu berkata " Saya memperlakukan anak tiri saya sebaik mungkin, karena ini adalah amal-amal saya. Apakah anak tersebut berterima kasih atau tidak? Bukan menjadi masalah saya, namun memberikan yang terbaik itulah amal saya".

KISAH 2 :
Ada sebuah cerita juga tentang seorang nenek, dimana dia tinggal di sebuah panti jompo merawat orang-orang yang tinggal di tempat tersebut.
Dan nenek tersebut senang sekali , merapikan, membersihkan kotoran salah satu orang yang tinggal di panti jompo itu.

Ada yang bertanya kepada nenek tersebut, "Kok nenek mau mengerjakan hal tersebut?".

jawab nenek " siapa lagi yang mau mengurusnya? Saya sudah lanjut usia, daripada hidup ini saya sia-siakan, maka saya bersihkan kotoran-kotoran tersebut. Semoga amal ini menjadi bekal pulang saya kepada Allah SWT". Orang yang ikhlas itu bisa menikmati amalnya, karena orang yang ikhlas mempunyai semangat yang tinggi dalam hidupnya.


KISAH 3 :
Cerita mengenai makhluk terkuat, suatu saat Allah SWT menciptakan dunia, dan dunia pun bergoncang. Untuk menstabilkan dunia maka Allah SWT menciptakan gunung.Adakah yang lebih kuat dari gunung?

Allah SWT menjawab" Ada, yakni besi". Adakah yang lebih kuat dari besi? Allah SWT menjawab" Ada, yakni api". Adakah yang lebih kuat dari api? Allah SWT menjawab" Ada, yakni air". Adakah yang lebih kuat dari air? Allah SWT menjawab" Ada, yakni angin". Dengan angin, air dihempas. Adakah yang lebih kuat dari angin? Allah SWT menjawab" Ada, yakni orang yang memberi dengan tangan kanan dan tangan kirinya tidak tahu". Artinya makhluk yang paling kuat, tahan akan setiap ujian adalah orang yang paling ikhlas dalam melakukan apapun.


KISAH 4 :
Adapun cerita tentang seorang anak, dimana Sang Ayah tidak mau mengerjakan shalat, sering mabuk-mabukan, dan melakukan hal-hal yang tidak baik.
Dan Ayah tersebut sangat tidak suka dengan anak tersebut yang tidak lain adalah anak yang paling bungsu.

Karena anak tersebut shaleh, bertanya pada Ayahnya, "Ayah sudah shalat?".

Ayahnya menjawab " Kamu kecil-kecil, menyuruh orangtua?!". Suatu saat Sang Ayah diuji oleh Allah SWT dengan sakit dan dibawa ke rumah sakit. Semua anak-anaknya menjaga, namun Ayah tersebut diuji dengan penyakit tidak bisa menahan buang akhir besar,hingga akhirnya satu persatu dari anak-anaknya mulai jarang datang ke rumah sakit untuk menjaga Ayahnya. Hari-hari berlalu sampai pada suatu saat hanya tinggal anak bungsunya yang selama ini dia benci.

Yang setiap pulang dari sekolah, menjaga Ayahnya dan membersihkan kotorannya, dan hal tersebut dilakukan terus-menerus tanpa mengeluh sedikitpun serta tidak pernah diceritakan kepada orang lain. Sampai Ayah tersebut bertanya kepada anak bungsunya.
"Apakah ini yang kamu pelajari di pengajian-pengajian selama ini, nak?", Anak bungsu itu menjawab "Ayah, hal ini belum seberapa. Kalau orang yang ikhlas bisa berbuat lebih banyak.

Sang Ayah bertanya kembali "Kenapa engkau melakukan ini, nak?". Sang anak menjawab "inilah yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk berbakti kepada orangtua dan tidak mengharap pamrih, harapannya bukan ingin dihargai ataupun kasih sayang dari orangtua. Namun saya berbakti kepada orangtua karena Allah SWT yang memberikan perintah-Nya. Dan sekarang Ayah sedang diuji dengan sakit, inilah bakti saya sebagai seorang anak". Sang Ayah menangis dan memeluk anak bungsunya,

tertegun dan bersyukur kepada Allah SWT atas karunia dan nikmat-Nya diberikan anak yang sungguh berbakti kepada orangtuanya. Dan dengan hidayah Allah SWT, Sang Ayah bertaubat ditangan anaknya yang masih duduk dibangku SLTP.



Ada yang bertanya,..!!

"kenapa ulama yang dahulu, berbicara sedikit namun kata-kata yang disampaikan bisa menghujam, menggugah, dan merubah kepada orang yang mendengarnya. Dalam pandangan Allah SWT yang diterima amal ibadahnya adalah orang yang ikhlas.

Dan orang yang ikhlas seharusnya dipuji atau tidak di puji, dicaci atau tidak dicaci maka sikapnya tetap sama, tetap bersemangat dan tidak terpengaruh.

"Salah satu ciri orang yang ikhlas lainnya adalah ada atau tidak adanya orang lain yang ada disekitarnya tetap sama."

ADA 3 HAL YANG MEMBUAT ORANG TIDAK IKHLAS :

1. sangat senang mendapatkan pujian.
2. takut mendapatkan cacian.
3. ingin sesuatu atau imbalan dari apa yang telah dikerjakannya.


Keinginan untuk mendapatkan pujian dari manusia,

kita alihkan menjadi keinginnan untuk dipuji oleh Allah SWT.
Karena akan mendekatkan diri kita untuk ikhlas.

Melakukan kegiatan apapun kalau tidak didasari dengan niat yang ihlas, maka tidak ada nilainya dalam pandangan Allah SWT, Seperti jasad tanpa ruh.

Orang yang iklhas tidak akan mengharap pujan, imbalan, balas budi, ataupun dihargai, bahkan ucapan terima kasih dari makhluk pun tidak dia harapkan,

orang yang ikhlas hanya terfokus pada berbuat kebaikan, dan tidak pernah lelah dalam menjalani hidup. Kita hanya akan banyak kecewa dan sakit hati kalau mengharapkan penghargaan, penghormatan, dan diberikan ucapan terima kasih dari manusia.


Barangsiapa
Allah tujuannya,
niscaya dunia
akan melayaninya.

Namun siapa
dunia tujuannya.
Niscaya akan letih
dan pasti sengsara
diperbudak dunia
sampai akhir masa



RUMUS IKHLAS DARI TUKANG PARKIR...!!!

Untuk belajar ikhlas kita belajar rumus dari tukang parkir, yang punya banyak mobil tetapi tidak sombong.

Mobilnya ganti - ganti, tapi tidak takabbur. Mobilnya diambil semua oleh pemiliknya, tidak sakit hati, mengapa?

karena dia menyadari semua hal tersebut hanyalah titipan semata dari Allah SWT Yang Maha Kaya. Kata kunci dari ikhlas ialah .ma'rifatullah


Kalau kita ingin bahagia, ingin mulia, ingin dicukupi rezeki oleh Allah SWT
pantangannya hanya satu,
.

Hasbunallah wani'mal wakiil, ni'mal maulaa wani'mannashiir,
<"cukuplah Allah SWT Penolong kita, dan Allah SWT sebaik-baik pelindung">.


RUMUS PTD ,.....!!!

>PAHAMI, apa yang disukai oleh Allah SWT.
>TERLATIH, melatih diri untuk memperbanyak amal, niatkan semua amal kebaikan karena Allah semata. >DZIKRULLAH, memperbanyak mengingat dan mengharap Allah SWT.


"Dan orang - orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang - orang yang berbuat baik" (QS. Al-Ankabuut 29:69)

Wallahua'lam bis showwab


sumber
Oleh : Aa Gym
Rangkuman MMQ Istiqlal

Tidak ada komentar:

Arsip Blog

Pengikut