IkhWan TangGuh

Foto saya
Indramayu, Jawa Barat, Indonesia

Minggu, September 20, 2009

TETAPKAN TUJUAN HIDUP

Tetapkan Tujuan Hidup

Ditulis oleh: Anne Ahira

Ayif,

"Without goals, and plans to reach them, you are
like a ship that sail with no destination" --
(Fritzhugh Dodson)

Itulah perumpamaan bagi orang yang tidak punya
tujuan dalam hidupnya.

Banyak orang melakoni perannya, tapi tidak tahu
arah hidup yang ingin ditujunya. Mereka-reka hidup
adalah apa yang kemudian dilakukannya.

Bila sesuatu hal buruk terjadi, mereka akan berdalih
nasib tak berpihak padanya.

Tidak jarang seseorang baru menyadari tujuan
hidupnya pada usia tua. Sangat disayangkan memang.

Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan
dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu
adanya perubahan tersebut... hingga akhirnya tujuan
hidupnya tidak tercapai!

Sebenarnya, tidak masalah jika kita harus mengubah
tujuan hidup beberapa kali. Hal yg terpenting adalah
setiap saat kita mempunyai tujuan hidup yang ingin
dicapai.

Setidaknya kita tahu ke mana kita akan berjalan dan
strategi apa yang harus diambil.

4 Cara Yang Bisa Ayif Pakai Untuk Menetapkan
Tujuan Hidup:

1. Apa sebenarnya keinginan Ayif?

Tanyakan pada hati nurani, apa sebenarnya
keinginan Ayif untuk beberapa tahun ke depan?

Tidak ada salahnya Ayif bermimpi. Ayif
tidak perlu malu mengakuinya, lagipula, tokh tidak
ada biaya yang harus Ayif keluarkan untuk
sekedar bermimpi. ;-)

2. Kumpulkan informasi.

Dengan mengumpulkan informasi, Ayif
bisa lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkan.

Jika ada orang lain yang sudah berhasil melakukan
yang Ayif inginkan, belajarlah dari mereka.
Lakukan apa yang mereka kerjakan!

3. Jangan diam.

Lakukan sesuatu dan secara terus menerus yang akan
membawa Ayif pada impian hidup yang diinginkan!

4. Tingkatkan kemampuan

Jika ada cara yang Ayif lakukan terbukti efektif
dan mendekatkan pada tujuan yang ingin dicapai,
maka alangkah baiknya jika Ayif berusaha untuk
meningkatkan kemampuan dan menambah kecepatan
kinerja agar tujuan hidup Ayif lebih cepat tercapai.

Jika keempat hal di atas Ayif lakukan secara terus
menerus tanpa lelah dan bosan, Insya-Allah Ayif
akan mendapatkan tujuan hidup yang diinginkan.

Ayif ibaratnya adalah seorang 'pemahat' atas
gambaran kehidupan Ayif sendiri. Dan seorang
pemahat yang baik akan selalu memiliki 'planning'
terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.

Dalam hal ini, Ayif pun hanya bisa sebesar dan
sebahagia sebagaimana tujuan yang telah Ayif
tentukan. Oleh sebab itu, pahatlah diri Ayif
dengan sebaik-baiknya! :-)

Kamis, September 17, 2009

SANG MUROBBI


Sang Murabbi

Merangkum hati yang terserak
Menggenggam yang terlepas
Meretas gagasan menjadi kenyataan
Menapak jejak tak tergoyahkan
Menatap dengan kesejukan
Menegur dalam cinta
Bersemangat namun syahdu
Diiring doa sunyi
Kami rindu
Haus dahaga tak terperi
Pada sosoknya
Sang murabbi yang dicintai
Masihkah ada?…

(Aa Gun+tari) telah tiadaNya sang Murobbi




SANG MUROBBI
(Izzatul Islam)
Prolog:

Selayaknya bagi jiwa-jiwa yang mengazzamkan dirinya di jalan ini
Menjadikan dakwah sebagai laku utama
Dialah visi, dialah misi, dialah obsesi
Dialah yang menggelayuti di setiap desah nafas
Dialah yang akan mengantarkan jiwa-jiwa ini kepada ridho dan maghfiroh Tuhannya kelak
Ribuan langkah kau tapaki
Pelosok negri kau sambangi
Tanpa kenal lelah jemu
Sampaikan firman Tuhanmu
Terik matahari tak surutkan langkahmu
Deru hujan badai tak lunturkan azzammu
Ragakan terluka tak jerikan nyalimu
Fatamorgana dunia tak silaukan pandangmu
Semua makhluk bertasbih panjatkan ampun bagimu
Semua makhluk berdoa limpahkan rahmat atasmu
Terik matahari tak surutkan langkahmu
Deru hujan badai tak lunturkan azzammu
Ragakan terluka tak jerikan nyalimu
Fatamorgana dunia tak silaukan pandangmu
Duhai pewaris nabi duka fana tak berarti
Surga kekal abadi balasan ikhlas di hati
Cerah hati kami, kau semai nilai Rabb suci
Tegak panji Ilahi bangkit generasi Robbani



Subhanallah…………….begitulah
sang murobbi,tiada letih,tiada henti mendidik kami.Af1 ni ceritanya copy-paste,tpi ana berharap ni smua bisa jd pelajaran bwt kita.


Seseorang :
Ustadz, gimana nih? Teman-teman udah pada kendor semangatnya. Kalau kita ketemu nggak pernah ngomongin pengajian lagi. Yang diomongin soal ekonomi… politik… Gimana dong, tadz?!


Ustadz Rahmat :
Akhi, antum mesti sabar dan ikhlas. Antum tahu monyet?


Seseorang :
Ya, tahu Ustadz. Tapi bukan ane kan monyetnya?


Ustadz Rahmat :
(Tersenyum) Ada ceritera, seekor monyet nangkring di pucuk pohon kelapa. Dia nggak sadar lagi diintip sama tiga angin gede. Angin Topan, Tornado sama Bahorok.

Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa. Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik. Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik. Angin Bahorok senyum ngeledek, 15 detik juga jatuh tuh monyet. Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.

@ Angin Topan duluan, dia tiup sekenceng-kencengnya, Wuuusss…. Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung megang batang pohon kelapa. Dia pegang sekuat-kuatmya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh tuh monyet. Angin Topan pun nyerah.

@ Giliran Angin Tornado. Wuuusss… Wuuusss… Dia tiup sekenceng-kencengnya. Ngga jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado nyerah.

@ Terakhir, angin Bahorok. Lebih kenceng lagi dia tiup. Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kenceng pegangannya. Nggak jatuh-jatuh. Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa.

Ngga lama,

(x) datang angin Sepoi-Sepoi. Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet.
Diketawain sama tiga angin itu. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil. Nggak banyak omong,

(x) angin Sepoi-Sepoi langsung niup ubun-ubun si monyet. Psssss… Enak banget. Adem… Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama ketiduran dia. Lepas pegangannya. Jatuh tuh si monyet.


Nah, akhi. Tantangan dakwah seperti itu.
.
Tapi jika diuji oleh Allah dengan .

Antum mesti sabar… ikhlas… Ingetin terus temen-temen antum, jangan seperti monyet…

Tak pernah terpikir………..
Murabbi????????????
Tapi kini…………………….



di kutip dari http://penamuslim.wordpress.com


PRIBADI BERZIKIR


PRIBADI BERZIKIR

Zikir menjadi kepribadiaannya
Allah tujuannya
Rasulullah SAW teladan dalam hidupnya
Dunia ini pun menjadi surga, sebelum surga sebenarnya
Bumi menjadi mesjid baginya
Rumah kantor bahkan hotel sekalipun menjadi mushola baginya
Tempat dia berpijak meja kerja, kamar tidur, hamparan sejadah baginya
Kalo dia bicara, bicaranya dakwah
Kalo dia berdiam, diamnya zikir
Nafasnya tasbih
Matanya penuh rahmat Allah, penuh kasih sayang
Telinganya terjaga, pikirnya baik sangka
tidak sinis, tidak pesimis, dan tidak suka memvonis
Hatinya Subhanallah diam-diam berdoa, doanya diam-diam
Tangannya bersedekah,
Kakinya berjihad dia tidak mau melangkah sia-sia
Kekuatannya silaturahim
Kerinduannya tegaknya syariah Allah
Kalo memang hak tujuannya maka sabar dan kasih sayang strateginya
Cita-citanya tertinggi teragung syahid dijalan Allah
Kesibukannya dia hanya asyik memperbaiki dirinya
tidak tertarik mencari kekurangan apalagi aib orang lain
Raihlah kepribadian berzikir
dengan selalu hadir menikamati hidangan hidayah Allah terlezat
Dzikrullah……

By: Arifin Ilham

KEUTAMAAN LAILLATUL QADAR


Keutamaan Lailatul Qadar


Ibn Abbas r.a. meriwayatkan , rasulullah SAW pernah bercerita bahwa beliau mendapat wahyu dari Allah tentang seorang laki-laki Bani Israil yang berjihad di jalan Allah selama seribu bulan tanpa henti. Rasulullah SAW sangat kagum , lalu beliau berdoa, “Tuhanku , Engkau telah menjadikan umatku orang-orang yang pendek usia dan sedikit amalan”.
Kemudian Allah memberi keutamaan kepada Rasulullah SAW dengan memberikan Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan yang digunakan oleh laki-laki Bani Israil itu berjihad di jalan Allah.

Nama laki-laki Bani Israil itu adalah Syam’un (Samson). Ia berperang melawan kaum kafir selama seribu bulan tanpa henti. Ia diberi kekuatan dan keberanian yang membuat musuh-musuhnya ketakutan. Lalu kaum kafir mendatangi istri Syam’un. Mereka membujuk istrinya bahwa mereka akan memberi hadiah perhiasan emas jika ia dapat mengikat suaminya. Menurut perkiraan mereka, Syam’un dapat ditangkap dengan mudah jika dalam keadaan terikat.

Ketika Syam’un sedang tidur, secara diam-diam istrinya mengikat badan Syam’un dengan tali. Namun, ketika Syam’un bangun, dengan mudahnya ia memutuskan tali-tali yang mengikat tubuhnya.

“Apa maksudmu berbuat demikian kepadaku?” tanya Syam’un kepada istrinya.

“Aku hanya ingin menguji kekuatanmu,” jawab istrinya pura-pura.

Kaum kafir itu tidak putus asa. Lalu mereka memberi rantai kepada istri Syam’un dan memerintahkannya agar mengikat suaminya dengan rantai itu. Istri Syam’un segera melaksanakannya. Namun, sebagaimana kejadian sebelumnya, dengan mudah Syam’unmemutuskan rantai besi yang mengikat tubunya.

Iblis mendatangi kaum kafir, lalu berkata kepada mereka agar memerintahkan istri Syam’un untuk bertanya kepada suaminya di mana letak kelemahannya. Setelah dibujuk, Syam’un mengatakan kepada istrinya bahwa kelemahannya ada pada delapan jambul dikepalanya. Ketika Syam’un tidur, istrinya memotong delapan jambul suaminya itu lalu mengikatkannya pada tubuhnya. Empat jambul digunakan untuk mengikat tangan dan empat jambul lagi untuk mengikat kakinya. Syam’un tidak mampu melepaskan dirinya dari ikatan itu
karena itulah kelemahannya.

Akhirnya, kaum kafir dapat menangkap Syam’un. Lalu mereka menyiksanya. Telinga dan bibir Syam’un dipotong lalu badannya digantung disuatu tiang yang sangat tinggi. Syam’un berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan untuk melepaskan diri dari penyiksaan musuh-musuhnya. Allah mengabulkan do’a Syam’un, hingga ia dapat melepaskan diri dari tali-tali yang menjeratnya dan menghancurkan tiang yang dipakai untuk menggantungnya . Semua kaum kafir mati tertimpa tiang tersebut.

Para sahabat Rasulullah SAW sangat kagum mendengar cerita itu. Mereka bertanya,” Ya Rasulullah , dapatkah kami meraih pahala sebagaimana yang diperoleh Syam’un?”
“Aku sendiri tidak tahu, ” jawab Rasulullah SAW.

Kemudian beliau berdoa kepada Allah . Allah mengabulkannya dengan memberi malam Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan yang dipakai Syam’un berjihad di jalan Allah.

Anas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Jika datang malam Lailatul Qadar, malaikat Jibril turun ke Bumi diiringi para malaikat yang lain Mereka memberi salam kepada setiap orang yang berzikir kepada Allah. Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurayrah, dikatakan bahwa pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke Bumi dengan jumlah yang tidak dapat dihitung. Mereka turun dari pintu-pintu langit yang terbuka bagaikan cahaya yang memancar. Terbukalah kerajaan malakut pada saat itu. Bagi orang yang terbuka hijabnya, ia dapat melihat malaikat yang sedang berdiri, rukuk, dan sujud kepada Allah sambil berzikir dan bertasbih. Di antara mereka ada yang dapat melihat surga dan neraka dengan segala isisnya.

Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa menghidupkan malam kedua puluh tujuh dari bulan Ramadhan sampai
Subuh, hal itu lebih dicintai Allah daripada melaksanakan salat di seluruh malam pada bulan itu.”

Fathimah bertanya,”Ayah, apa yang harus dilakukan oleh orang-orang yang tidak mampu menghidupkan malam itu karena sakit?”

Rasulullah SAW menjawab,”Mereka tidak perlu menyingkirkan bantal-bantal mereka, hendaklah mereka duduk lalu berdoa kepada Allah pada malam itu. Itu lebih disukai Allah daripada salat umatku pada malam Ramadhan.”

Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadar, lalu melaksanakan salat dua rakaat dan memohon ampunan Allah, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan memberikan rahmat-Nya; malaikat Jibrilpun akan membelai dengan sayapnya. Barangsiapa yang dibelai sayap malaikat Jibril, ia akan masuk surga.”

Dikutip dari buku menyingkap hati mendekati Ilahi, karya Al Ghazali
Makna Lailatul Qadar

Di antara keistimewaan bulan Ramadhan adalah adanya satu malam yang Allah sebut ”lebih baik daripada seribu bulan”. Malam itu adalah Lailatul Qadar. Secara kebahasaan, kata qadar di dalam Alquran setidaknya dimaksudkan untuk tiga arti: penetapan dan pengaturan, kemuliaan, dan sempit.

Berdasarkan arti pertama, Lailatul Qadar berarti suatu malam di mana segala hal yang menyangkut alam dunia ini ditetapkan dan diatur. Maka, Lailatul Qadar dalam pengertian ini adalah penetapan kembali sejarah kehidupan manusia. Karena, ia adalah awal penetapan kembali takdir Allah, maka umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa dianjurkan bertadarus Alquran sebanyak mungkin, beriktikaf, dan ibadah-ibadah lain seperti dicontohkan Rasulullah.

Tadarus Alquran berarti memahami segala kandungan Alquran secara menyeluruh, tidak sepotong-sepotong. Sehingga, Alquran benar-benar menjadi bagian dalam hidup kita yang hakiki. Selain itu, Nabi juga menganjurkan memperbanyak iktikaf di dalam masjid. Ini yang selalu beliau praktikkan terutama pada 10 hari terakhir Ramadhan.

Dalam iktikaf, seseorang dianjurkan memperbanyak evaluasi dan introspeksi diri, menyadari segala kesalahan yang lalu, dan merenungi kebesaran Allah. Selanjutnya memandang masa depan secara positif, bertekad memperbaiki diri sendiri untuk tidak melakukan berbagai dosa dan kesalahan. Pada saat yang sama, bertekad meningkatkan amaliah sehari-hari yang diridhai Allah.

Lailatul Qadar menurut makna kedua yaitu kemuliaan. Surat Al-Qadar menjelaskan kemuliaan ini adalah disebabkan adanya berbagai peristiwa istimewa. Di antaranya peristiwa turunnya Alquran. Karena Lailatul Qadar merupakan diturunkannya Alquran di samping malam ditetapkannya segala sesuatu, maka hakikatnya ia lebih baik dari apa pun juga.

Alquran menggambarkannya dengan hitungan seribu bulan. Artinya, bahwa ketika seseorang dalam perenungannya memahami kebesaran Allah dengan membaca ayat demi ayat Alquran beserta memahami maknanya, maka saat itulah momen Lailatul Qadar akan menemuinya. Malam itu tidak akan menemui orang-orang yang belum siap, dalam artian bahwa jiwanya belum mampu untuk menerimanya. Ia hanya menghampiri orang-orang yang sejak awal Ramadhan benar-benar telah siap, yaitu orang-orang yang selalu menghidupi malam-malamnya dengan ibadah kepada-Nya.

Makna ketiga dari kata qadar adalah sempit. Ia dikatakan sempit karena banyaknya malaikat Allah yang turun memberikan ketenangan dan kedamaian pada jiwa manusia hingga waktu pagi datang. Mengenai malaikat yang turun ini, ulama Muhammad Abduh mengilustrasikan mereka sebagai bisikan yang baik.

Turunnya malaikat pada Lailatul Qadar menemui orang yang mempersiapkan diri menyambutnya berarti bahwa ia selalu disertai oleh malaikat, sehingga jiwanya selalu terdorong untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Jiwanya akan selalu merasakan kedamaian yang tidak terbatas sampai fajar Lailatul Qadar, tetapi sampai akhir hayat menuju fajar kehidupan baru di hari kemudian kelak. (RioL)

Oleh : Fajar Kurnianto

Minggu, September 13, 2009

HARGAI APA YANG KITA MILIKI

Hargai Apa Yang Kita Miliki

Ayif,

Pernahkah Ayif mendengar kisah Helen Kehler?
Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan
dalam kondisi buta dan tuli.

Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa
membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dlm
kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.

Tidak ada seorangpun yang menginginkan
lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya
Helen Kehler diberi pilihan, pasti dia akan
memilih untuk lahir dalam keadaan normal.

Namun siapa sangka, dengan segala
kekurangannya, dia memiliki semangat hidup
yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang
legendaris.

Dengan segala keterbatasannya, ia mampu
memberikan motivasi dan semangat hidup
kepada mereka yang memiliki keterbatasan
pula, seperti cacat, buta dan tuli.

Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti
dirinya mampu menjalani kehidupan seperti
manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit
dilakukan.

Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah
diucapkan Helen Kehler:

"It would be a blessing if each person
could be blind and deaf for a few days
during his grown-up live. It would make
them see and appreciate their ability to
experience the joy of sound".


Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah
bila setiap org yang sudah menginjak dewasa
itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja.

Dengan demikian, setiap orang akan lebih
menghargai hidupnya, paling tidak saat
mendengar suara!

Sekarang, coba Ayif bayangkan sejenak....

......Ayif menjadi seorang yang buta
dan tuli selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga selama rentang waktu
tersebut. Jangan biarkan diri Ayif melihat
atau mendengar apapun.

Selama beberapa hari itu Ayif tidak bisa
melihat indahnya dunia, Ayif tidak bisa
melihat terangnya matahari, birunya langit, dan
bahkan Ayif tidak bisa menikmati musik/radio
dan acara tv kesayangan!

Bagaimana Ayif? Apakah beberapa hari cukup berat?
Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja,
bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur
atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada
dalam diri kita!

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah
keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah
menghargai apa yang sudah kita miliki.

Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan
kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati
oleh orang lain. Ya! Kemewahan utk orang lain!

Coba Ayif renungkan, bagaimana orang yang
tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah
kemewahan yang luar biasa baginya.

Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia
diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin
akan mampu melakukan banyak hal, termasuk
membuat sebuah tulisan yang menarik.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita
mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal
yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan
bisa memandang hidup dengan lebih baik.

Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!
Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif
dan menjadi seorang manusia yang lebih baik. :-)


Ditulis oleh: Anne Ahira

Jumat, September 04, 2009

CIRI - CIRI ORANG IKHLAS


Syaikh Ahmad Ibnu Athaillah berkata dalam kitab Al Hikam,

“Amal perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak, sedang ruh (jiwa) nya adalah tempat terdapatnya rahasia ikhlas (ketulusan) dalam amal perbuatan”

Bab tentang ikhlas adalah bab yang mutlak dan paling penting untuk dipahami dan diamalkan, karena amal yang akan diterima Allah SWT hanyalah amal yang disertai dengan niat ikhlas.
“Tidaklah mereka diperintah kecuali agar berbuat ikhlas kepada Allah dalam menjalankan agama”.

Oleh karenanya, sehebat apapun suatu amal bila tidak ikhlas, tidak ada apa-apanya dihadapan Allah SWT, sedang amal yang sederhana saja akan menjadi luar biasa dihadapan Allah SWT bila disertai dengan ikhlas.
Tidaklah heran seandainya shalat yang kita kerjakan belum terasa khusyu, atau hati selalu resah dan gelisah dan hidup tidak merasa nyaman dan bahagia, karena kunci dari itu semua belum kita dapatkan, yaitu sebuah keikhlasan.


Ciri-ciri dari orang yang memiliki keikhlasan diantaranya :


1. Hidupnya jarang sekali merasa kecewa,
Orang yang ikhlas dia tidak akan pernah berubah sikapnya seandainya disaat dia berbuat sesuatu kebaikan ada yang memujinya, atau tidak ada yang memuji/menilainya bahkan dicacipun hatinya tetap tenang, karena ia yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesama yang selalu berubah tetapi dia bulatkan seutuhnya hanya ingin mendapatkan penilaian yang sempurna dari Allah SWT.


2.Tidak tergantung / berharap pada makhluk
Sayyidina ’Ali pun pernah berkata, orang yang ikhlas itu jangankan untuk mendapatkan pujian, diberikan ucapan terima kasih pun dia sama sekali tidak akan pernah mengharapkannya, karena setiap kita beramal hakikatnya kita itu sedang berinteraksi dengan Allah, oleh karenanya harapan yang ada akan senantiasa tertuju kepada keridhaan Allah semata.


3.Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil
Diriwayatkan bahwa Imam Ghazali pernah bermimpi, dan dalam mimpinya beliau mendapatkan kabar bahwa amalan yang besar yang pernah beliau lakukan diantaranya adalah disaat beliau melihat ada seekor lalat yang masuk kedalam tempat tintanya, lalu beliau angkat lalat tersebut dengan hati-hati lalu dibersihkannya dan sampai akhirnya lalat itupun bisa kembali terbang dengan sehat. Maka sekecil apapun sebuah amal apabila kita kerjakan dengan sempurna dan benar-benar tiada harapan yang muncul pada selain Allah, maka akan menjadi amal yang sangat besar dihadapan Allah SWT.


4. Banyak Amal Kebaikan Yang Rahasia
Mungkin ketika kita mengaji dilingkungan orang banyak maka kita akan mengaji dengan enaknya, lama dan penuh khidmat, ketika kita shalat berjamaah apalagi sebagai imam kita akan berusaha khusyu dan lama, tapi apakah hal tersebut akan kita lakukan dengan kadar yang sama disaat kita beramal sendirian ? apabila amal kita tetap sama bahkan cenderung lebih baik, lebih lama, lebih enak dan lebih khusyuk maka itu bisa diharapkan sebagai amalan yang ikhlas. Namun bila yang terjadi sebaliknya, ada kemungkinan amal kita belumlah ikhlas.


5. Tidak membedakan antara bendera, golongan, ras, atau organisasi
Fitrah manusia adalah ingin mendapatkan pengakuan dan penilaian dari keberadaannya dan segala aktivitasnya, namun pengakuan dan penilaian makhluk, baik perorangan, organisasi atau instansi tempat kerja itu relatif dan akan senantiasa berubah, banyak orang yang pernah dianggap sebagai pahlawan namun seiring waktu berjalan adakalanya berubah menjadi sosok penjahat yang patut diwaspadai. Maka tiada penilaian dan pengakuan yang paling baik dan yang harus senantiasa kita usahakan adalah penilaian dan pengakuan dari Allah SWT.

Begitu besar pengaruh orang yang ikhlas itu, sehingga dengan kekuatan niat ikhlasnya mampu menembus ruang dan waktu. Seperti halnya apapun yang dilakukan, diucapkan, dan diisyaratkan Rasulullah, mampu mempengaruhi kita semua walau beliau telah wafat ribuan tahun yang lalu namun kita senantiasa patuh dan taat terhadap apa yang beliau sampaikan.

Bahkan orang yang ikhlas bisa membuat iblis (syaitan) tidak bisa banyak berbuat dalam usahanya untuk menggoda orang ikhlas tersebut. Ingatlah, apapun masalah kita kita janganlah hati kita sampai pada masalah itu, cukuplah hanya ikhtiar dan pikiran saja yang sampai pada masalah tersebut, tapi hati hanya tertambat pada Allah SWt yang Maha Mengetahui akan masalah yang kita hadapi tersebut.

Semoga Allah SWT membimbing kita pada jalan-Nya sehingga kita bisa menjadi hamba-Nya yang ikhlas. Amiin.

Kamis, September 03, 2009

INDAHNYA HIDUP IKHLAS


Indahnya Hidup Ikhlas


Semoga Allah SWT Yang Maha Menatap, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Menyaksikan segala-galanya. Dan semoga Allah SWT Yang Maha Mengetahui segala isi hati, mengkaruniakan kepada kita hati yang penuh keikhlasan, memberkahi dan menjadikan pertemuan ini semakin mengenal keagungan Allah SWT, semakin mengenal jalan mulia disisi Allah SWT. Mengapa kita harus belajar hidup ikhlas? Karena (amal perbuatan itu seperti jasad dan keikhlasan itu ruhnya).

Amal yang dilakukan tanpa keikhlasan, tidak akan mendapatkan kenikmatan, tidak akan mendapatkan kekuatan dan kemuliaan. Oleh karena itu, selain kita berusaha memperbanyak amal, yang paling penting adalah meluruskan niat kita dengan ikhlas.

Bukankah kita ingin bahagia?

Ingin merasakan ketenangan, kemerdekaan, kemuliaan, dicintai manusia, dan dicintai Allah SWT?
Maka rahasianya kita harus ikhlas.

Dengan hati yang semakin ikhlas, maka akan semakin merasakan ketenangan, dan kebahagiaan.
Allah SWT berfirman :

" (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih".
(QS Asy-Syu'araa 26 : 88-89)


Orang yang ikhlas adalah orang yang tidak mempunyai harapan apapun dari perbuatannya selain ridho dari Allah SWT.
Dan orang yang ikhlas cukuplah Allah SWT yang memberikan pahala dari apa yang telah diperbuatnya.

Allah SWT tidak akan zalim kepada hamba-hamba-Nya, maka orang yang ikhlas tidak akan banyak kecewa, mengapa?

Karena orang yang ikhlas hanya berpikir dan bergantung hanya kepada Allah SWT Yang Maha Sempurna,karena setiap perbuatan tidak ada yang kecil dalam pandangan Allah SWT.

KISAH 1 :
Ada cerita tentang seorang Ibu yang mempunyai anak tiri, dan anak tersebut nakal. Namun Sang Ibu tetap tulus, tetap menghargai, tetap melayani, tetap mendidik, tetap memberikan kasih sayang, mengapa?

Karena harapannya bukan balas budi dari sang anak, Sang Ibu berkata " Saya memperlakukan anak tiri saya sebaik mungkin, karena ini adalah amal-amal saya. Apakah anak tersebut berterima kasih atau tidak? Bukan menjadi masalah saya, namun memberikan yang terbaik itulah amal saya".

KISAH 2 :
Ada sebuah cerita juga tentang seorang nenek, dimana dia tinggal di sebuah panti jompo merawat orang-orang yang tinggal di tempat tersebut.
Dan nenek tersebut senang sekali , merapikan, membersihkan kotoran salah satu orang yang tinggal di panti jompo itu.

Ada yang bertanya kepada nenek tersebut, "Kok nenek mau mengerjakan hal tersebut?".

jawab nenek " siapa lagi yang mau mengurusnya? Saya sudah lanjut usia, daripada hidup ini saya sia-siakan, maka saya bersihkan kotoran-kotoran tersebut. Semoga amal ini menjadi bekal pulang saya kepada Allah SWT". Orang yang ikhlas itu bisa menikmati amalnya, karena orang yang ikhlas mempunyai semangat yang tinggi dalam hidupnya.


KISAH 3 :
Cerita mengenai makhluk terkuat, suatu saat Allah SWT menciptakan dunia, dan dunia pun bergoncang. Untuk menstabilkan dunia maka Allah SWT menciptakan gunung.Adakah yang lebih kuat dari gunung?

Allah SWT menjawab" Ada, yakni besi". Adakah yang lebih kuat dari besi? Allah SWT menjawab" Ada, yakni api". Adakah yang lebih kuat dari api? Allah SWT menjawab" Ada, yakni air". Adakah yang lebih kuat dari air? Allah SWT menjawab" Ada, yakni angin". Dengan angin, air dihempas. Adakah yang lebih kuat dari angin? Allah SWT menjawab" Ada, yakni orang yang memberi dengan tangan kanan dan tangan kirinya tidak tahu". Artinya makhluk yang paling kuat, tahan akan setiap ujian adalah orang yang paling ikhlas dalam melakukan apapun.


KISAH 4 :
Adapun cerita tentang seorang anak, dimana Sang Ayah tidak mau mengerjakan shalat, sering mabuk-mabukan, dan melakukan hal-hal yang tidak baik.
Dan Ayah tersebut sangat tidak suka dengan anak tersebut yang tidak lain adalah anak yang paling bungsu.

Karena anak tersebut shaleh, bertanya pada Ayahnya, "Ayah sudah shalat?".

Ayahnya menjawab " Kamu kecil-kecil, menyuruh orangtua?!". Suatu saat Sang Ayah diuji oleh Allah SWT dengan sakit dan dibawa ke rumah sakit. Semua anak-anaknya menjaga, namun Ayah tersebut diuji dengan penyakit tidak bisa menahan buang akhir besar,hingga akhirnya satu persatu dari anak-anaknya mulai jarang datang ke rumah sakit untuk menjaga Ayahnya. Hari-hari berlalu sampai pada suatu saat hanya tinggal anak bungsunya yang selama ini dia benci.

Yang setiap pulang dari sekolah, menjaga Ayahnya dan membersihkan kotorannya, dan hal tersebut dilakukan terus-menerus tanpa mengeluh sedikitpun serta tidak pernah diceritakan kepada orang lain. Sampai Ayah tersebut bertanya kepada anak bungsunya.
"Apakah ini yang kamu pelajari di pengajian-pengajian selama ini, nak?", Anak bungsu itu menjawab "Ayah, hal ini belum seberapa. Kalau orang yang ikhlas bisa berbuat lebih banyak.

Sang Ayah bertanya kembali "Kenapa engkau melakukan ini, nak?". Sang anak menjawab "inilah yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk berbakti kepada orangtua dan tidak mengharap pamrih, harapannya bukan ingin dihargai ataupun kasih sayang dari orangtua. Namun saya berbakti kepada orangtua karena Allah SWT yang memberikan perintah-Nya. Dan sekarang Ayah sedang diuji dengan sakit, inilah bakti saya sebagai seorang anak". Sang Ayah menangis dan memeluk anak bungsunya,

tertegun dan bersyukur kepada Allah SWT atas karunia dan nikmat-Nya diberikan anak yang sungguh berbakti kepada orangtuanya. Dan dengan hidayah Allah SWT, Sang Ayah bertaubat ditangan anaknya yang masih duduk dibangku SLTP.



Ada yang bertanya,..!!

"kenapa ulama yang dahulu, berbicara sedikit namun kata-kata yang disampaikan bisa menghujam, menggugah, dan merubah kepada orang yang mendengarnya. Dalam pandangan Allah SWT yang diterima amal ibadahnya adalah orang yang ikhlas.

Dan orang yang ikhlas seharusnya dipuji atau tidak di puji, dicaci atau tidak dicaci maka sikapnya tetap sama, tetap bersemangat dan tidak terpengaruh.

"Salah satu ciri orang yang ikhlas lainnya adalah ada atau tidak adanya orang lain yang ada disekitarnya tetap sama."

ADA 3 HAL YANG MEMBUAT ORANG TIDAK IKHLAS :

1. sangat senang mendapatkan pujian.
2. takut mendapatkan cacian.
3. ingin sesuatu atau imbalan dari apa yang telah dikerjakannya.


Keinginan untuk mendapatkan pujian dari manusia,

kita alihkan menjadi keinginnan untuk dipuji oleh Allah SWT.
Karena akan mendekatkan diri kita untuk ikhlas.

Melakukan kegiatan apapun kalau tidak didasari dengan niat yang ihlas, maka tidak ada nilainya dalam pandangan Allah SWT, Seperti jasad tanpa ruh.

Orang yang iklhas tidak akan mengharap pujan, imbalan, balas budi, ataupun dihargai, bahkan ucapan terima kasih dari makhluk pun tidak dia harapkan,

orang yang ikhlas hanya terfokus pada berbuat kebaikan, dan tidak pernah lelah dalam menjalani hidup. Kita hanya akan banyak kecewa dan sakit hati kalau mengharapkan penghargaan, penghormatan, dan diberikan ucapan terima kasih dari manusia.


Barangsiapa
Allah tujuannya,
niscaya dunia
akan melayaninya.

Namun siapa
dunia tujuannya.
Niscaya akan letih
dan pasti sengsara
diperbudak dunia
sampai akhir masa



RUMUS IKHLAS DARI TUKANG PARKIR...!!!

Untuk belajar ikhlas kita belajar rumus dari tukang parkir, yang punya banyak mobil tetapi tidak sombong.

Mobilnya ganti - ganti, tapi tidak takabbur. Mobilnya diambil semua oleh pemiliknya, tidak sakit hati, mengapa?

karena dia menyadari semua hal tersebut hanyalah titipan semata dari Allah SWT Yang Maha Kaya. Kata kunci dari ikhlas ialah .ma'rifatullah


Kalau kita ingin bahagia, ingin mulia, ingin dicukupi rezeki oleh Allah SWT
pantangannya hanya satu,
.

Hasbunallah wani'mal wakiil, ni'mal maulaa wani'mannashiir,
<"cukuplah Allah SWT Penolong kita, dan Allah SWT sebaik-baik pelindung">.


RUMUS PTD ,.....!!!

>PAHAMI, apa yang disukai oleh Allah SWT.
>TERLATIH, melatih diri untuk memperbanyak amal, niatkan semua amal kebaikan karena Allah semata. >DZIKRULLAH, memperbanyak mengingat dan mengharap Allah SWT.


"Dan orang - orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang - orang yang berbuat baik" (QS. Al-Ankabuut 29:69)

Wallahua'lam bis showwab


sumber
Oleh : Aa Gym
Rangkuman MMQ Istiqlal

Arsip Blog

Pengikut